Wednesday 20 November 2013

Menjadi yang terindah

Salam sejahtera ke atas kamu saudaraku,

Angin menderu menampar wajah dan aku merasa tenang. Syukur diri masih mampu merasai belaian si angin yang mengasyikkan, limpahan cahaya matahari yang menggembirakan.

Meski ia kadang panas membakar wajah tapi aku puas kerna cahayanya bahangnya masih mampu kurasai.

Setapak aku melangkah, mindaku bergerak berputar berfikir. Saat sama, hatiku berkata-kata, kata hati itu tidak pernah mati, bukti nafasku masih ada, dan aku bersyukur.

Sungguh ia indah dan ia hadir dengan caraNYA yang tersendiri dan terindah dalam hari-hari kita sebagai manusia dalam dunia ciptaanNYA.

Aku sebagai manusia, sebagai ciptaan Allah swt yang terindah membuat hati terus mengagumiNYA, mencintaiNYA, menyayangi. Dan bersyukur lagi.

Tetapi mampukah aku menjadi yang terindah di mata NYA?

Indahnya dia tak tergapai di mindaku, tak mampu aku selami, apakah aku masih menjadi yang indah di mata DIA.

Sedang diri ini terus layu, layu dan layu...

Sebak dada menahan tangis, air menitis ke telapak tanganku.

Aku ingin menjadi yang terindah, tapi bukan dengan olesan gincu bibir, bukan jua berus maskara mahupun dimerahi serbuk blusher, aku mahu indahnya wajahku mampu menyejukkan dan menenangkan hati yang memandang.

Membuat lahar berapi kemarahan mencair bagai disiram air dari mata air yang paling dingin. Membuat kebencian itu bertukar kasih dan sayang. Sungguh aku kepingin...Ya kekasihku sungguh aku mahu menjadi yang terindah padaMU...


No comments:

Post a Comment